Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm[1].
Definisi jangka sorong. Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang tebal, kedalaman lubang da diameter luar dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,01mm[2]
Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala utama dan pada rahang sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Skala nonius ini panjangnya 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
Hasil pengukuran dengan jangka sorong ditentukan berdasarkan angka pada skala utama (angka pasti) ditambah angka pada skala nonius yang dihitung dari 0 sampai dengan garis skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama.
Jangka sorong adalah alat ukur yang ket elitiannya tinggi dapat mencapai seperatus miliimeter. Terdiri dari dua bagian,bagian diam dan bagian bergerak.Pembacaan hasil pengukuran sangat brgantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan digital.Pada versi analog. Umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0,01 untuk yang diatas 30 cm.
Kegunaan jangka sorong adalah:
a. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
b. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang(pada pipa,maupun lainnya) dengan cara diulur untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur.[3]
Sebuah jangka sorong memiliki beberapa bagan yaitu:
1. Pisau ukur dalam
2. Pisau ukur luar
3. Slide dengan vernier
4. Pisau ukuran dalaman
5. Ukuran sekala milimeter[4]
Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman lubang dan diameter luar dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm.
Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala utama dan pada rahang sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Skala nonius ini panjangnya 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala utama dan pada rahang sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Skala nonius ini panjangnya 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
Hasil pengukuran dengan jangka sorong ditentukan berdasarkan angka pada skala utama (angka pasti) ditambah angka pada skala nonius yang dihitung dari 0 sampai dengan garis skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama[5].
a. Table 1.1 pengukuran panjang sisi balok dengan jangka sorong
No
|
Benda yang di ukur
|
Pengukuran dengan jangka sorong
|
Pengukuran dengan mistar
| |||
1
|
2
|
3
|
Rata-rata
| |||
1
|
Panjang balok
|
4,81cm
|
5,01 cm
|
5,01 cm
|
4,943 cm
|
5,1 cm
|
2
|
Lebar balok
|
3,41 cm
|
3,68 cm
|
3,54 cm
|
3,543 cm
|
3,5 cm
|
3
|
Tinggi balok
|
1,36 cm
|
1,41 cm
|
1,43 cm
|
1,4 cm
|
1,3 cm
|
Analisis data pengukuran panjang sisi balok dengan jangka sorong berdasarkan table di atas.
1. Percobaan 1
a. Panjang balok
Diketahui :
SU : 4,8 cm
SN : 1 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 4,8 + (1 , 0,01 cm)
: 4,8 + 0,01 cm
: 4,81 cm
b. Lebar balok
Diketahui :
SU : 3,4 cm
SN : 1 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 3,4 + (1 , 0,01 cm)
: 3,4 + 0,01 cm
: 3,41 cm
c. Tinggi balok
Diketahui :
SU : 1,3 cm
SN : 6 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 1,3 + (6 , 0,01 cm)
: 1,3 + 0,06 cm
: 1,36 cm
2. Percobaan 2
a. Panjang balok
Diketahui :
SU : 5 cm
SN : 1 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 5 + (1 , 0,01 cm)
: 5 + 0,01 cm
: 5,01 cm
b. Lebar balok
Diketahui :
SU : 3,6 cm
SN : 8 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 3,6 + (8 , 0,01 cm)
: 3,6 + 0,08 cm
: 3,68 cm
c. Tinggi balok
Diketahui :
SU : 1,4 cm
SN : 1 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 1,4 + (1 , 0,01 cm)
: 1,4 + 0,01 cm
: 1,41 cm
3. Percobaan 3
a. Panjang balok
Diketahui :
SU : 5 cm
SN : 1 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 5 + (1 , 0,01 cm)
: 5 + 0,01 cm
: 5,01 cm
b. Lebar balok
Diketahui :
SU : 3,5 cm
SN : 4 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 3,5+ (4 , 0,01 cm)
: 3,5+ 0,04 cm
: 3,54 cm
c. Tinggi balok
Diketahui :
SU : 1,4 cm
SN : 3 cm
l : SU ( SN . 0,01 cm)
: 1,4 + (3 , 0,01 cm)
: 1,4 + 0,03 cm
: 1,43 cm
Jangka Sorong